"Gempa ...."
Oh, akhirnya ... Ainara, Awan, dan adik-adik Gempa tampak berdiri dari posisi mereka yang sebelummya duduk di ruang keluarga, entah mungkin sedang membahas Gempa yang satu minggu ini mengurung diri di kamar, tidak bicara kepada siapa pun dengan tatapan yang meresahkan hati papa sampai-sampai tiga hari lalu membawa Gempa ke psikiatri, dan membuat Mama Ai yang pulang dari rumah sakit kembali drop. Kira mereka, Gimpa gila.
Eh?
Nggak, kok.
Gempa cuma kehilangan gairah untuk berkomunikasi dengan mereka, semuanya. Sekadar untuk membalas tatapan mereka dengan sorotan mata yang hidup.
Satu minggu.
Waktu selama itu Gempa gunakan untuk menata mental dan merancang masa depannya di setelah semua terasa hancur lebur.
Gempa cuma butuh waktu untuk menenangkan diri, meski itu mungkin t
