"Erin, mumpung lo di sini, anter gue, yuk!" Begitu, sampai akhirnya Erin terdampar di kursi tunggu poli kandungan. Kawan yang biasa Erin tempati tempat tinggalnya itu sedang konsul, katanya akhir-akhir ini jadwal menstruasi gerangan tidak lancar. Ah, dasar ... ada-ada saja. "Ibu Venus ...." Satu hal yang detik itu langsung membuat pendengaran Erin menajam, juga kepala yang langsung mendongak, menoleh kanan-kiri, hingga pada sosok yang berjalan menuju sumber suara. Tuhan .... Jantung Erin berdebar kencang, melihat wajah yang sama persis dengan perempuan kemarin di lorong apartemen Gempa, atau jangan-jangan ... nggak! Itu nggak mungkin, kan? Tolong ... jangan demikian. "Udah, yuk!" Melisa datang, fokus Erin langsung teralihkan, sosok yang tadi pun memasuki ruang di mana Melisa kelua