Bonus 12: Mimpi Buruk

1595 Kata

"Erin, mumpung lo di sini, anter gue, yuk!" Begitu, sampai akhirnya Erin terdampar di kursi tunggu poli kandungan. Kawan yang biasa Erin tempati tempat tinggalnya itu sedang konsul, katanya akhir-akhir ini jadwal menstruasi gerangan tidak lancar. Ah, dasar ... ada-ada saja. "Ibu Venus ...." Satu hal yang detik itu langsung membuat pendengaran Erin menajam, juga kepala yang langsung mendongak, menoleh kanan-kiri, hingga pada sosok yang berjalan menuju sumber suara. Tuhan .... Jantung Erin berdebar kencang, melihat wajah yang sama persis dengan perempuan kemarin di lorong apartemen Gempa, atau jangan-jangan ... nggak! Itu nggak mungkin, kan? Tolong ... jangan demikian. "Udah, yuk!" Melisa datang, fokus Erin langsung teralihkan, sosok yang tadi pun memasuki ruang di mana Melisa kelua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN