19. Aruna VS Badai

2154 Kata

"Abang ...." Ada ujung baju yang Aruna cengkeram detik itu. Dia menatap waspada selepas suami menghentikan laju motornya di sana. "Yuk, masuk!" ajaknya. Aruna jelas menggeleng. "Pulang aja, yuk?" Mendengarnya, Badai menaikkan alis. "Kenapa? Takut?" Bukan .... Sebab itu Aruna menggeleng. Namun, cekalannya di ujung baju Badai mengerat. Aruna minta pulang. Sayang, Badai kekeh bilang, "Masuk dulu bentar." "Nggak mau," cicit Aruna. Badai menatapnya. "Takut?" Diulangi. Aruna menggeleng. Namun, kali ini, tak lama dia susul dengan anggukan. "Takut dosa ... ini tempat maksiat, kan?" Eh, eh, Badai terbahak. Apa tadi? Sok suci, ah! Tiap di kampus juga situ rutin maksiat, kan? Demikian cemoohan dari batin Badai yang suci terhadap Aruna yang penuh dosa di matanya. Cih! "Tapi di sinilah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN