45. Rasa yang [Pernah] Ada

1886 Kata

"Bapak nggak mau masuk dulu?" Tahu, kan, masuk ke mana? Topan menggeleng, sedang Aniska mesem-mesem. Yeah ... dia tinggal sendiri di kontrakan. Tempat tinggalnya ini strategis, dekat dengan kampus dan Laundry Stroberi. "Betewe makasih, ya, Pak, buat malam ini." Topan sudah pakai helm, juga sudah memakai kembali jaketnya yang semula dipinjamkan kepada Aniska. "Janji nggak bakal viral kejadian di kampus waktu itu." Sambil Aniska acungkan dua jarinya, dia serius akan tutup mulut. Sebenarnya Topan tidak peduli, bahkan ketika malam ini rencananya dia nggak akan ke mana-mana, Topan nggak peduli semisal Aniska menunggu sia-sia. Tadinya. Namun, entahlah ... ujungnya Topan bahkan sampai mengantarkan cewek itu pulang. "Saya permisi." Di sebelum Aniska bilang apa-apa lagi, pak dosennya berla

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN