42. Amplop Pink

1362 Kata

"Kalo jodoh, nggak bakal ke mana. Yang paling penting, jodoh aja dulu." Nah, itu masalahnya. Bagaimana jika bukan jodohnya? Ya, Badai galau maksimal selepas dia mulai membebaskan Aruna, hingga hari itu dia datangi Topan di kosannya. Tentu, sebentar lagi Gempa akan menyusul datang. Badai ngajak kumpul sebab pikirannya ruwet kebayang-bayang sosok Aruna. "Biarlah, Dai. Untuk sementara kayak gini dulu aja, sekalian tuh lo perbaiki diri, benerin ibadah lo, senggaknya nanti kalo emang Tuhan nunjuk lo sebagai jodoh Aruna, lo bisa ngimaminnya." Nah, itu Gempa. Dia telah tiba. "Ngomong-ngomong, gue bawa film dewasa ...." Gempa lanjut cengengesan. "Laptop lo mana, Mpan?" Yang disebut namanya berdecak, kebiasaan, seketika Topan ingin resign menjadi kembaran. "Kalo mau maksiat, jangan di sinil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN