Witing tresno jalaran soko kulino. Begitu pepatah Jawanya, dengan arti bahwa cinta datang karena terbiasa. Nah, apa bisa terjadi di kehidupan Topan dan Aniska? Aniska, sih, sudah cinta. Pak Topan di matanya begitu baik di kesan pertama, lalu kesan berikutnya jadi mirip seperti almarhum papa, hingga lambat laun Aniska malah naksir si dia. Menginginkannya. Namun, Topannya belum. Dan itu masih bisa diatasi, kan? Setidaknya, orang yang Pak Topan cintai itu haram bila bersatu. Ambil sisi baiknya, pikir Aniska. Lalu pepatah Jawa tinggal menyusul realisasinya saja. Begitu. Yang tidak demikian di mata seorang Cakrawala, saat dia duduk tepat di sisi Topan yang hari itu bertandang memperkenalkan Aniska ke kediaman Eyang Alam. "Baru kali ini gue ngerasa mulia." Maksud? Wajar jika Topan menoleh