Setelah mengatakan niatnya pada orang tuanya, Bryan pulang ke rumah. Tujuannya, ia ingin mengatakan kemantapan niatnya untuk bercerai kepada Prisil. Masuk ke rumah, Prisil menyambutnya seolah tidak ada masalah apa pun. Seolah, tidak ada kejadian tadi pagi, di mana ia menemukan fakta kalau suaminya telah tidur dengan wanita lain. "Aku masak buat kamu. Makan, yuk!" ajak Prisil, tangannya sudah bergelayut di lengan Bryan dengan manja. "Aku sudah makan tadi di rumah Papa." "Kamu ke sana? Kenapa nggak ngajak aku? Padahal, aku udah kangen banget sama Mama." "Kalau memang kamu kangen, kenapa nggak ke sana sendiri? Seperti nggak tahu rumah Mama aja." "Tapi kan kalau sama kamu lebih enak." "Aku mau mandi. Setelah itu, aku akan kembali ke kafe. Ada klien yang akan datang." Niatnya untuk me