Flo yang biasanya bersikap lembut dan memiliki tatapan teduh, hari ini ia datang ke kafe dengan tatapan angkuh. Genderang perang seolah ia bunyikan ketika berhadapan dengan Sinta. "Jangan memanfaatkan kedekatanmu dengan orang lain untuk menyingkirkanku dari kafe ini!" ucap Flo tajam pada Sinta. "Maksud kamu?!" "Jangan berpura-pura. Aku tahu, kamulah sumber informasi Prisil dan mamanya." "Wow. Berani banget nyebut nama bos tanpa embel-embel. Dasar pelakor!" "Jaga mulut kamu! Aku tidak pernah sekali pun ngusik kamu. Jadi, jangan mencoba membangunkan singa tidur. Apa pun bisa aku lakukan sama kamu," ancam wanita itu. "Mentang-mentang deket sama bos, sok kuasa!" "Apa bedanya sama kamu?! Mentang-mentang kerja lebih dulu, bersikap seenaknya. Jangan kamu pikir aku buta dan tuli. Udah l