"Kalau begitu, bolehkah aku menunggu?"
Flo melepas tangannya dari genggaman tangan Bryan. "Untuk apa? Kenapa Bapak tidak mencoba menerima istri Bapak saja? Saya sangat mengerti perasaannya. Selama dua tahun dia bertahan di sisi Bapak, tanpa cinta dan nafkah batin dari Bapak, itu tidak mudah, Pak. Cobalah untuk memulai. Buka hati Bapak untuk istri Bapak. Itu lebih bijak daripada Bapak menceraikannya, untuk mengejar saya, yang belum pasti juga mencintai Bapak."
"Apa kamu pikir, cinta bisa dipaksa? Apa kamu pikir, tinggal kita menyuruh hati kita untuk mencintai siapa pun, lantas hati kita akan menurutinya?! Bukankah memaksakan diri untuk bertahan dengan orang yang tidak mencintai kita, justru akan lebih menyiksa?!"
Benar. Ya, Bryan benar. Flo sudah merasakannya. Memaksa Devano mencintainya
