Daniel mengembangkan usahanya. Jika tadinya ia hanya memiliki usaha di dalam kota dan luar kota yang masih di pulau Jawa, kini ia mencobanya di luar pulau. Sudah tiga hari Daniel berada di Bali, untuk survei tempat. Prisil tetap berada di rumah dengan Bik Tatik. Telepon di rumah Daniel berdering. Prisil mengangkatnya. "Halo?" "Halo. Daniel ada? Aku menghubungi ponselnya, namun tak bisa dihubungi." Prisil tahu suara siapa itu, Metta. "Ada apa lagi? Apa mau kamu? Kenapa kamu masih saja menggagnggu Daniel? Kamu lupa, dia sudah menikah lagi?!" "Aku yakin, dia masih sangat mencintaiku. Dia juga sangat menyayangi Cita. Cita masuk rumah sakit." "Ke mana suamimu? Kenapa harus mencari suami orang lain?" tanya Prisil dengan geram. "Arez dan Daniel sangat menyayangi dan mencintaiku. Di saat Ar