Sesampainya di rumah sakit, Daniel langsung menuju ruang ICU, di mana kini Cita berada. Ada Arez yang sedang duduk sambil memeluk Metta. "Bagaimana keadaan Cita?" tanya Daniel. Arez dan Metta mendongakkan kepala mereka. Metta berdiri, kemudian memeluk Daniel. Sudah menjadi hal biasa bagi Arez dan Daniel melihat tingkah manja Metta tersebut. Bagaimana perasaan Arez sebagai suaminya? Tentu saja cemburu, tetapi pria itu menutupinya. Entah cintanya yang terlalu besar, atau dirinya yang terlalu bodoh. "Masih ditangani dokter," jawab Arez. Karena Metta hanya bisa menangis, tanpa mampu menjawab. Setelah itu, Daniel duduk di sebelah Metta yang berada di tengah. "Aku ke toilet sebentar," ucap Arez meminta izin. Setelah Arez pergi, "Niel, ke sini lagi, istri kamu tidak marah?" Mendengar pert