Pagi yang baru untuk Evan dan Verlyn. Bagaimana tidak, pagi ini untuk pertama kalinya mereka tidur di bawah satu selimut yang sama, dengan kulit saling menempel tanpa pembatas apa pun. Sejak Verlyn menginap di rumah Evan, mereka memang sudah biasa tidur bersama. Namun, hanya tidur, tidak pernah lebih dari itu. Mentok hanya berciuman. Sedikit mendapat kesadaran, Verlyn justru makin erat memeluk suaminya bagai guling. Matanya masih nyaman terpejam. "Ehm, nggak mau pagi," gumamnya. Evan yang sudah lebih dulu bangun, balas memeluk sang istri. Lebih tepatnya, balas lebih mengencangkan pelukan. "Hari ini spesial buat kita. Pagi, siang, sore pun dianggap malam, nggak apa-apa. Seharian begini juga tidak masalah." "Ehm ... bau acem." Verlyn mengendus-endus leher Evan. "Ya pasti dong bau