Pagi yang dingin karena semalaman hujan mengguyur. Verlyn masih bergulung di bawah selimut. "Kamu kenapa, Sayang? Kamu sakit?" tanya Evan karena tak biasanya, meskipun pagi-pagi hujan, Verlyn masih bermalasan. Ia baru saja dari luar untuk membeli bubur ayam, dan begitu sampai di rumah, ia membuat teh hangat. "Kepalaku pusing. Dan rasanya tuh, perutku nggak enak. Dibawa duduk, mual," jawab Verlyn sambil memijit pelipisnya. Mata Evan berbinar. "Apa jangan-jangan, kamu hamil, Sayang?" "Jangan ngaco, kamu. Awal bulan kan aku dapet tamu bulanan." "Iya juga, ya ...." "Cuma masuk angin atau kacapaian kayaknya." "Makanya, nggak usah kerja, ya. Nggak apa-apa ikut ke kantor. Tapi, biar aku cari lagi orang untuk bagian keuangan." "Cowok, lho, tapi!" "Iya, Sayang ... iya." "Cemburuan b