Kalimat tajam yang Verlyn ucapkan begitu menusuk hati Flo. Wanita lemah lembut itu kini benar-benar telah berubah. Mengapa pria-pria begitu menggilainya? Bukankah Verlyn tak beda dengan dirinya? Ya, Verlyn tak lagi berperasaan dalam berucap. Lagi-lagi Flo merasa tidak adil. Verlyn masuk ke ruangan Evan dengan kesal. "Kamu kanapa, Sayang?" tanya Evan. "Itu, adik jadi-jadian kamu. Baru hari pertama di sini, udah sok kuasa." "Jangan diambil hati. Aku nggak mau, gara-gara itu, kamu jadi stres. Kalau kamu ingin membatalkan menerimanya, tidak apa." "Tidak perlu. Kita kasih dia kesempatan. Kalau sikapnya tetap tidak berubah, baru kita ambil tindakan. Yang penting, kamu harus tetap tegas sama dia. Awas saja kalau jadi lembek!" "Ngancem nih ceritanya...." "Harus. Kalau sampai lembek, nggak