Sakit Jiwa

908 Kata

Evan pulang dari kantor. Seperti biasanya, Verlyn membuka pintu. Wanita itu terlihat sangat fresh karena rambutnya yang basah, habis keramas. Semakin terlihat seksi di mata Evan. “Lho, Arvin-nya mana, Sayang?” tanya Evan. "Lagi bobo. Makanya aku sempet nyuci rambut." "Udah lama bobonya?" "Ya nggak terlalu lama. Kan aku juga mandinya nggak berani lama-lama. Takut dianya bangun." "Oya, tumben kamu keramas sore-sore?" Semenjak ada Arvin, Verlyn memang lebih sering keramas pagi. Terutama saat Evan masih di rumah. Agar ada yang menjaga putranya itu. "Iya. Karena aku ingin menyambut suami aku." "Menyambut?" Verlyn mengangguk menggoda. "Aku udah siap ngulek kamu." Mendengar hal itu mata Evan berbinar. Ia langsung mendorong sang istri masuk ke dalam rumah, dan segera mengunci pintu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN