58. MENYATU KEMBALI

1796 Kata

Denallie memandangi punggung Gentala yang tidur membelakanginya. Sejak tadi malam, sikap suaminya masih saja dingin. Mereka melewatkan makan malam tanpa bicara. Tidak ada pelukan dan ciuman selemat tidur. Denallie yang mengganggap kemarahan suaminya hanya sesaat, nyatanya sampai berganti hari masih saja ia diabaikan. “Jadi dia beneran marah?” gumam Denallie. Mengingat sudah pagi, akhirnya Denallie memutuskan untuk bangun saja. Denallie ingin membuat sarapan untuk suaminya. Selain itu, ingin bertanya kepada ibu mertuanya tentang kondisi Jiro saat ini. Walaupun tahu pria itu akan menjalani operasi, sepertinya Denallie tidak akan datang sebelum suaminya yang memberikan izin. “Apa ikan asinnya masih sisa, ya?” Denallie mencari keberadaan sisa ikan asin yang nantinya akan dibuat nasi goreng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN