Waktu yang Menyembuhkan

1473 Kata

“Ayo tambah lagi lauk dan sayurnya... jangan malu-malu.” Ibu Eshan menambahkan lagi rebusan daun singkong ke dalam piring Hana. “I-iya, Buk.” Hana tersenyum canggung. Padahal perutnya sudah terasa kekenyangan, tapi ibu Eshan masih saja memaksanya untuk menambah nasi dan segala lauk pauknya itu. “Wah ikan asin buatan Ibuk memang paling enak sedunia,” ucap Eshan sambil mengunyah ikan asin yang renyah. Hana pun cukup terkejut dengan selera makan Eshan. Ternyata dibalik sosoknya yang terlihat glamor dan berwibawa, Eshan juga menyimpan sisi sederhana seperti ini. Hana tersenyum pelan. Suasana di rumah itu benar-benar menyenangkan. Semilir angin segar berhembus pelan dari jendela. Suara kicau burung terdengar merdu. Suara pepohonan yang dibuai angin juga menimbulkan suara-suara yang menenangk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN