Waktu Tak Pernah Menunggu

1636 Kata

Semua terjadi begitu saja. Semua terjadi sekejap mata. Yang terlintas diingatan Hana hanyalah orang-orang mulai ramai berlarian mengerubungi Eshan. Jalanan itu pun mendadak ramai. Rentetan klakson panjang kemacetan karena peristiwa kecelakaan itu pun terdengar bersahutan. Hingga kemudian mobil ambulance pun datang dan membawa Eshan dan Hana menuju rumah sakit. Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit Hana terus menangis melihat Eshan yang terluka parah dibagian kepala belakangnya. Hana menggenggam tangan Eshan yang sudah berlumuran darah dengan air mata yang tak juga surut. "Eshaan.... Kamu harus sadar Eshan," bisik Hana di sela tangisnya. Mobil ambulance melaju semakin kencang. Suara sirinenya mengaung keras membuat semua kendaraan lain menepi untuk memberikan jalan. Hana terus mena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN