Jarum jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Nathan dan Hana masih duduk terpekur di sofa tanpa suara. Hujan di luar sana masih belum juga reda. Nathan tadi sempat menyuruh Hana untuk beristirahat di kamar, tapi dia enggan melakukannya. Hana tetap duduk di sana dengan tatapan kosong. Nathan juga melakukan hal yang kurang lebih sama. Merea tidak berbicara satu sama lain. Bahkan juga tidak saling pandang sama sekali. Satu-satunya yang ada di pikiran Hana saat ini adalah Eshan. Bagaimana kabarnya sekarang? apakah dia sudah makan atau belum? Apakah dia baik-baik saja setelah semua gosip ini beredar? Di mana dia sekarang? apa yang sedang dia lakukan saat ini? Hana benar-benar mengkhawatirkannya. Tak lama kemudian Hana pun mengeluarkan handphone-nya. Dia mencoba menghubungi Eshan. “Kenap