“Klara, Klara.” Sang pemilik nama menoleh, dia melihat seorang wanita tua melambaikan tangan dari balik pintu dapur saat Klara sedang duduk di atas kursi, menemani ibu dan anak laki-laki yang bahkan tidak berbicara satu sama lain karena anak laki-laki itu terlalu badung dan terus sibuk bermain ponsel sambil duduk santai. Dia bahkan tidak peduli tatapan anak-anak panti dari balik-balik pintu yang penasaran pada sosok dirinya. “Klara ke belakang dulu, Tante.” “Oh, oke Klara.” Setelah mendapat persetujuan dari Ayunda, barulah Klara beranjak dari atas kursi dan menghampiri sosok wanita yang sudah Klara anggap sebagai ibu kandung sendiri. Dia masuk ke dalam dapur. “Ada apa, Bu?” Bu Hasna memegang tangan Klara, dia melirik-lirik kecil ke luar, tidak bisa dipungkiri apabila wajah Bu Hasna t