Tiyas turun dari mobil sembari menggendong Arka, ia berjalan mengikuti Adit dari belakang. Ada rasa takut di hatinya bertemu mami Natasya karena diam-diam telah menyusul Adit ke Bandung tanpa bilang dulu padanya. Mami Natasya duduk di ruang keluarga sembari menatap ke arahnya. “Assalammualaikum, Mi,” sapa Adit mencium punggung tangan mami Natasya. “Waalaikum salam,” sahut mami Natasya cemberut. “Assalammualaikum, Mi,” ujar Tiyas mendekat dan menjulurkan tangan. “Waalaikum salam,” sahut mami Natasya menyimpan tangannya. Dibiarkannya tangan Tiyas menggantung. Tiyas tertenduk, setelah beberapa saat mami Natasya tak juga menyambut tangannya akhirnya ia menarik tangannya. Adit memberi kode pada Tiyas agar naik ke atas bersama Arka. Tiyas mengangguk dan beranjak naik ke lantai dua. “Kamu,

