“Halo, Gio. Ini Tante, Mamanya Levia,” “Oh, iya Tante. Ada apa? Saya kira ini Levia.” Gio merasa tidak enak karena membentak mamanya Levia. “Levia sedang sakit, dia nggak mau makan sejak pagi dan dia terus nanyain kamu. Gio, kamu bisa datang ke rumah Tante sekarang?” “Tapi sekarang saya nggak bisa Tante, ini juga sudah malam.” “Kalau begitu besok kamu bisa datang?” Gio menatap Sera yang sedang menyandarkan tubuhnya di kursi dengan mata terpejam. “Baik Tante, besok saya akan ke sana.” “Terima kasih ya, Nak Gio.” “Sama-sama Tante.” Sebuah helaan napas lelah keluar dari Gio, pria itu nampak gusar dengan keadaan ini. Ia menoleh ke samping dan membiarkan Sera tertidur. Gio melanjutkan kembali perjalanannya mengantar Sera pulang ke apartemen. Di sisi lain, air mata yang Sera tahan akhir