Tok ... Tok ... Tok ... Suara ketukan dari arah pintu ruangan Oris menggema. Oris yang sedang bersiap dan mengenakan jasnya menoleh ke arah asal suara. "Masuk!" titahnya. Tak begitu lama, Dimas masuk dengan setelan lengkap, membawa setumpuk berkas di tangannya. "Semuanya udah nunggu lo di ruang meeting," ujar Dimas. Oris mengangguk seraya membetulkan posisi dasinya, meraih ponsel diatas meja dan berjalan mendekati Dimas yang masih berdiri di tempatnya. "Belia Adinoto udah dateng?" tanya Oris. Tangannya kini sedang sibuk mengancingkan ketiga kancing jasnya. Dimas mengangguk. "Lo yakin mau buka-bukaan di meeting sekarang? Ada Tuan Adinoto juga yang datang. Semua pemegang saham juga datang pada meeting hari ini," ujar Dimas. "Kalau gak di blow up dari sekarang, bakal ada perusa