Menit berganti menit, jam berganti jam, hari pun berganti hari. Tanpa terasa, sudah empat belas hari sejak kejadian nahas yang menimpa Rhea. Wanita itu kini sudah melepas masker oksigen dan menggantinya dengan selang oksigen yang lebih kecil. Kepalanya pun kini ditutupi sebuah topi kupluk untuk menutupi perban pada luka bekas operasi kepalanya. Luka-luka kecil diwajahnya perlahan mulai memudar, sedangkan luka memar pada pelipis matanya sudah hilang. Setiap hari, Oris tak pernah sekali pun meninggalkan rumah sakit. Bahkan terkadang, meeting pun ia lakukan di ruang perawatan vip Rhea, karena ruangan tersebut memiliki sekat khusus untuk ruang lain dengan beberapa sofa yang mengelilingi sebuah meja bundar. Tok … Tok … Tok … Terdengar suara nyaring dari ketukan pintu ruang tersebut,