Malam itu, rintik hujan yang cukup deras mengguyur kota. Oris berusaha menguatkan dirinya dan mengendarai mobil sport miliknya dengan kecepatan tinggi, menembus derasnya hujan di jalanan yang cukup lengang malam itu. Hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk Oris tiba di rumah sakit Pramala. Pria itu sudah tak bisa berpikir jernih, memarkirkan mobilnya di tempat parkir, lalu berlari menuju gedung UGD dengan menerobos guyuran hujan yang semakin deras disertai petir. Belum sempat Oris menghampiri bagian informasi, ia melihat Raga yang baru saja berjalan keluar dari sebuah kantin kecil dengan menenteng kantung plastik berisikan air mineral. “Ga!” seru Oris dengan suara bergetar. Pria itu menoleh, mendapati Oris dengan penampilan sangat kusut dan rambut yang basah. Raga menatap ib