Hari telah berganti, malam pun semakin larut. Setelah pergulatan panasnya tadi, Oris dan Rhea berbaring dengan Oris yang memeluk Rhea dari belakang. Sebelah tangannya tak henti mengusap lembut perut Rhea yang sudah sangat besar. Ya .... Kandungan Rhea sudah menginjak usia tiga puluh dua minggu. Oris yang ikut merasakan ngidam pun sudah kembali seperti biasa. Hanya tersisa perasaan gugup untuk menghadapi kelahiran anak kedua mereka. Oris bahkan rela cuti dari pekerjaannya untuk satu bulan kedepan, hingga Rhea sudah melahirkan nanti. Pekerjaannya ia serahkan pada Dimas, tetapi untuk berkas-berkas penting tetap akan Oris yang urus, dengan catatan hanya akan dilakukan di rumah, tidak di kantornya. "Ris!" seru Rhea. Oris yang sedang menenggelamkan wajahnya di tengkuk leher istrinya hany