“Kau wanita hina yang mau dengan lelaki tua.”
Balbara mendengar ucapan yang dilontarkan pada dirinya, membuat ia tertawa kecil mendengar itu. Ia menggeleng pelan, dan menguap pelan. Lalu ia menatap pada lelaki tua yang menatap tajam pada anaknya. Balbara menarik napasnya, dan menelan salivanya kasar. Oke. Setelah ini Balbara harus mencuci tangannya sampai bersih. Dan jangan sampai dia masih ingat dengan apa yang dilakukan oleh dirinya sekarang.
“Tuan… anakmu sangat kejam sekali. Bagaimana bisa dia menghinaku dan berkata seperti itu.” Ucapan Balbara berubah manja dan menggoyangkan tangan lelaki tua itu manja.
Mr. Revando menatap sinis anak perempuannya yang menghina calon istri ketiganya. “Apa yang kau lakukan pada calon ibumu hah?!” tanya Mr. Revando tajam.
Balbara menyeringai dan
