Balbara terbangun dengan memegang kepalanya dan menoleh ke samping. Melihat Felix yang masih tertidur begitu nyenyak sekali. Balbara mencoba untuk menyingkirkan tangan Felix dari perutnya. Lalu ia perlahan turun dari atas ranjang. Baru saja kaki Balbara terpijak di lantai. Balbara sudah meringis merasakan sakit di vaginanya. Dan ia melihat Felix yang masih terlelap dan tidak terganggu sama sekali dengan suara ringisannya. Memang kurang ajar pria tua yang sudah membuat dirinya seperti ini. Seharusnya Felix terbangun dan membantu dirinya untuk berjalan menuju kamar mandi. “Uncle! Ayo! Bangun. Kau seharusnya bangun Uncle, dan bawa aku ke kamar mandi untuk mandi sekarang.” Ucap Balbara menggoyangkan lengan Felix. Bukannya terbangun, malahan Felix semakin nyenyak dalam tidurnya. Balbara meli