Scarletta menutup pintu rumahnya dengan keadaan yang tidak baik-baik saja. Ia ingin memaki, tapi semua itu ia pendam di dalam hati. Dia tidak mau menjadi wanita penuh drama dengan membalas perbuatan Axelle dengan cacian mulutnya. Wanita itu masuk ke dalam mobil lalu menghidupkan mesinnya. Setelah dirasa siap, Letta pun menjalankan mobilnya menuju rumah sakit di mana ia bekerja sekaligus tempat perawatan ayah mertuanya. Ia juga peduli terhadap kondisi sang ayah mertua, maka dari itu dirinya ingin ikut merawat. Sesampainya ia di parkiran rumah sakit, Scarletta dengan segera turun lalu membawa bekal yang sudah ia siapkan dari rumah. Dirinya berjalan dengan tak lupa tersenyum kepada setiap wajah yang ia temui walau kenyataannya dirinya masih bersedih atas pengkhianatan yang dilakukan suaminy