"Aku bersyukur kau menghianatiku. Setidaknya aku tahu seperti apa manusia yang memelukku erat agar bisa menancapkan pisau lebih dalam." ~Anonymous~ Zeroun Hatiku melesak mendengar penjelasan AKBP Dandi. Mosi tidak percaya menyeruak, tapi tidak mungkin seorang pranata umum sipil yang bertugas menegakkan hukum menuduh sembarangan tanpa dasar. Aku memutar otak mencari tahu dan menduga siapa teman dekatku yang bisa berbuat sekurang ajar ini padaku? Mencari mati, tuh, orang! Sejenak aku membuang jauh-jauh nama kedua sahabatku yang muncul dalam deretan sang tertuduh di kepalaku. Aku berpikir keras untuk mencari nama lain. Namun, sekali lagi ada hal lain di dunia ini yang tidak bisa kukendalikan selain cinta dan benci yaitu dendam. Aku menyadari perangaiku yang tidak lebih baik dari seorang