Ekspresi Kal saat ini perpaduan kaget, tidak percaya dan ingin meludahkan tawa meledek. "Apa maksudmu?" Liu meraih tangan Kal dan meremasnya dengan erat. "Rua tahu bahwa kau adalah pacarku, makanya dia berniat melukaimu, Kal." Pembicaraan ini mulai menarik perhatian pria berkulit tan itu. "Kau mengenalnya? Kalian teman dekat?" Bibir Liu digigit dalam upayanya menahan rasa takut yang menggelegak dalam perutnya, menyebabkan ingin muntah saat ini juga. "Ceritanya panjang," katanya setelah berhasil menemukan suaranya, dia bangkit berdiri sehingga Kal mendongak untuk melihatnya. Tangannya dimasukkan ke dalam saku, mencoba membuang rasa gelisah, lalu dia duduk lagi, memegang tangan Kal lagi. "Aku tidak bisa menceritakannya di sini. Kal, Rua masih di sini, dia pasti mengawasi kita." Tangan