d**a Liu tidak bisa diajak kompromi lagi, tercekik seperti ditekan oleh beberapa kekuatan besar, tidak ada udara yang masuk dan Liu hampir frustasi. Dari jauh dia mendengar suara Kal memanggilnya terus menerus, tapi dia hanya bisa menjawab dengan nada tersendat kalau dia membutuhkan obatnya. "Lihat aku, Liu. Lihat." Kal melihat mata berwarna merah terang itu menatapnya, namun tak fokus. Pria itu terus-terusan sesak napas. "Ada apa denganmu?" Liu menggeleng. Lalu mengerang. Napasnya tajam dan terengah-engah, yang ada di depan matanya semua telah menjadi buram. Satu pelayan wanita yang membawa nampan segera dipanggil oleh Kal. "Tolong, aku membutuhkan air mineral," pintanya. Pelayan itu melesat cepat dan kembali tak lama kemudian dengan segelas air. "Apakah perlu kupanggilkan ambulans?