Angin malam itu cukup membuat tubuh menggigil. Namun sebagai orang yang sedang merasa ketakutan, Liu tidak merasakan apa pun. Ujung jarinya kebas sampai ke kepala. Anehnya d**a seperti disetrum listrik yang mengalirkan rasa sakit yang tajam. Tubuhnya tiba-tiba ditarik berdiri. Terhuyung menginjak kerikil tajam. Dia masih tidak mengerti maksud situasi. Tubuh Rua tidak kekar seperti Kal, tapi cengkeramannya kuat dan stabil. "Kau harus pergi ke rumahku." Liu tidak mengerti. "Apa yang akan kau lakukan?" "Apa? Aku harus mendapatkan imbalan untuk setiap yang kulakukan." Rua menatap lurus ke depan dengan polos, seperti anak kecil. "Karena aku sudah berbuat baik, jadi kau harus mengabulkan permintaanku juga. Kita pergi ke rumahku untuk bercinta." Pria ini ... sudah gila. Tidak ada yang bisa