14. Bertukar Posisi

1985 Kata

Wajah cantik dengan riasan tebal yang semula terus mengulum senyum itu kini terlihat geram. Melati pikir dengan sedikit mendekati Gibran dia bisa mencuri perhatian lelaki itu, tapi rupanya apa yang dia pikirkan tak semudah yang dia bayangkan. Dengan langkah kaku Melati kemudian menghampiri Ken. "Cicit Kakek tampan sekali pagi ini? Apa dia tidak masuk angin jika mandi terlalu pagi?" Bayu menatap cucu menantunya. Nada menggeleng pelan dengan senyum di bibirnya, dia juga memberikan bahasa isyarat pada pria tua itu kalau Ken terbiasa bangun pagi dan kegiatan mandinya sangat menyenangkan. "Syukurlah. Kamu harus banyak makan makanan sehat agar produksi asi melimpah dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Ken." Bayu kembali menimpali. Nada mengangguk. Melalui ekor matanya, seseka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN