51. Tak Ada Jalan Lain Lagi

1514 Kata

Sesuai perintah Wulan, Rima terus mengetuk pintu kamar Bayu untuk menanyakan kabar pria tua itu. Walaupun terkesan jahat, tapi Wulan menaruh rasa hormat yang tinggi pada ayah mertuanya yang selama ini telah dia anggap seperti ayah kandungnya sendiri. "Gib, bagaimana keadaan kakekmu? Kenapa kamu mengunci pintunya, Sayang?" Gibran berdecih mendengar bagaimana ibunya memanggilnya begitu, tapi di balik panggilan sayang itu Gibran tahu jika sang ibu hanya sedang berkamuflase. Kali ini, Gibran tak akan terkecoh dengan apa pun yang dilakukan Wulan karena dia tahu seperti apa topeng kepalsuan yang sedang dipakai ibunya saat ini. "Cepat jawab ibumu sebelum nenek lampir menakutkan itu akan terkena serangan jantung susulan." Bayu terkekeh berbisik pada cucunya. Gibran mendengus. Ia paling tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN