Gibran membawa Nada ke dalam pelukannya saat tangis wanita itu tak kunjung reda. Berbagai macam kalimat penghibur tak kurang-kurangnya lolos dari bibir Gibran, pun dengan penjelasan dokter yang baru saja meninggalkan rumah. Akan tetapi semua itu tak lantas membuat ketakutan dalam diri Nada lenyap, ibu satu anak itu masih hanyut dalam kesedihannya. "Keluarkan semuanya agar kamu lebih lega. Jangan ditahan-tahan." Akhirnya susunan kata itu meluncur dari bibir Gibran, ia tahu ucapannya tadi masih belum bisa membuat tangis Nada terhenti. Hanya pelukan yang bisa dia andalkan kali ini. Nada sudah pernah kehilangan ibu, dan saat ia mendengar ayahnya jatuh di kamar mandi dalam posisi tubuh yang kurang sehat, seketika Nada diliputi ketakutan dan Gibran tak bisa menyalahkan reaksi istrinya. Nad

