71. Ambisi Perempuan Jahat

2207 Kata

Sekembalinya Bayu di kamarnya, pria tua itu tak lantas beristirahat seperti yang barusan ia katakan pada cucunya. Dipandanginya langit-langit kamar dengan tatapan kosong sementara satu tangannya menyentuh d**a sedikit menekan bagian itu. Bayu lupa kapan terakhir kali ia merasakan perasaan seperti itu, seolah ada yang menyayat hatinya. Seingatnya terakhir kali, nyeri di ulu hatinya ia rasakan ketika melihat proses pemakaman istrinya belasan tahun silam. Perasaan yang sulit ia jabarkan, hanya saja ia menjumpai rasa sakit yang lebih mendominasi. "Ternyata jalan kehidupan yang dimilikinya tak secantik namanya. Gadis malang itu pasti sangat menderita menahan lara selama ini." Bayu menggumam teringat cerita Gibran tentang penculikan Nada. Pria tua itu sungguh tak menyangka jika ternyata cucu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN