19. Pengusiran Nada

1754 Kata

Byur! Kubangan air raksasa itu meluap menciptakan genangan di sekitarnya tak berselang lama usai seonggok tubuh manusia terjatuh di dalamnya kemudian disusul setelahnya. Kecipak airnya bahkan membasahi gaun terusan yang dikenakan Nada, sementara wanita itu hanya berdiri kaku lantaran masih sangat syok. Semua orang histeris memanggil satu nama, Ken. Dan suasana di sana sangat kacau. Beruntung nasib baik masih berpihak pada Nada dan juga Ken karena Gibran berhasil menangkap buah hati mereka meskipun keduanya sama-sama jatuh ke dalam kolam. Gibran sigap membawa buah hatinya ke tepian yang langsung disambut oleh Wulan. "Ya Tuhan, cucuku yang malang." Wulan tak henti menciumi Ken, memeluknya sangat erat karena takut terjadi sesuatu yang buruk pada bocah itu, sedangkan Ken larut dalam tang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN