Deva dan Rizki saling bertukar pandang sebelum akhirnya menatap Dafi yang duduk di kursi belakang mobil dengan wajah tanpa ekspresi. Mereka tahu, di balik ketenangan itu, ada badai yang mengamuk di dalam dadanya. Itulah alasan Deva memaksa untuk menemani Dafi malam ini. Dia khawatir jika Dafi kehilangan kendali di acara pernikahan Amelia. Mobil berhenti di depan gedung mewah dengan hiasan bunga putih yang menjuntai indah di setiap sudut. Suasana malam yang seharusnya penuh kebahagiaan justru terasa mencekik bagi Dafi. Dia menarik napas dalam sebelum melangkah keluar, sementara Deva dan Rizki mengikuti dari belakang. Langkah Dafi terasa berat, seakan-akan setiap inci menuju aula adalah perjalanan menuju neraka. Musik lembut mengalun, tamu-tamu bersorak bahagia, dan di tengah-tengah mereka
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari