Bab 96. Undangan Pernikahan Amelia

1174 Kata

Malam itu, Deva dan Rizki duduk di ruang tamu, menatap Dafi yang gelisah. Tangannya terkepal erat. “Aku enggak bisa diam aja, Dev,” suara Dafi penuh tekad. “Aku harus ketemu orang tuanya. Aku mau melamar Amel langsung.” Deva dan Rizki saling berpandangan. Mereka tahu Dafi masih mencintai Amelia, tapi keputusan ini berisiko. “Kamu yakin?” tanya Rizki akhirnya. “Mereka udah mutusin perjodohan ini. Gimana kalau mereka tetap menolakmu?” Dafi mengepalkan tangannya. “Aku harus coba. Aku enggak mau nanti nyesel karena enggak ngelakuin apa-apa.” Deva menatap Dafi dengan cemas. “Kamu enggak mau cerita dulu sama Papa dan Mama? Siapa tahu mereka bisa bantu.” Dafi menggeleng cepat, sorot matanya penuh keteguhan. “Enggak, Dev. Ini urusannya antara aku dan orang tua Amel. Aku enggak mau libatkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN