Karena Deva takut Safina akan mendengar obrolan mereka, perempuan itu membawa Mahendra ke taman yang ada di perumahan tempat tinggal Deva. Di sana mereka bisa bicara lebih bebas tanpa ketahuan Safina. Deva belum siap dengan reaksi Safina jika tahu Mahendra menghamili anak orang. Deva pamit pada Safina untuk pergi keluar bersama Mahendra sebentar. Tiba di taman, Deva duduk di bawah pohon mangga bersama Mahendra. “Kamu mau minta dibantu apalagi sih, Mahen? Aku kan sudah bilang, enggak mau dan enggak bisa bantuin kamu.” Deva menghela napas. Mengapa Mahendra tetap ingin Deva membantunya. “Jadi pacarku, Deva, supaya Fita enggak ganggu aku lagi.” Deva mengerutkan dahi. “Emang Fita masih deketin kamu karena mau minta tanggung jawab? Bukannya kalau memang dia hamil anak kamu, dia harus ter