Acara makan malam bersama keluarga Rizki terasa agak kaku. Mungkin karena pembawaan Ryan yang terlihat serius. Rizki terus memegangi tangan Deva setelah makan malam saat mereka terlibat obrolan santai, tetapi tetap saja terasa serius menurut Deva. “Kapan kalian berangkat ke Jerman?” tanya Ryan pada Rizki dan Deva. “Minggu depan, Pa. Aku memang sengaja ngajak Deva duluan supaya dia bisa adaptasi dulu di sana. Adaptasi sama lingkungan sekitar apartemen sama lingkungan sekitar kampus. Supaya kalau pas aku enggak bisa menemani Deva, dia bisa keluar sendiri.” “Oh, terus kalau sudah lulus mau langsung balik, kan? Maksud Papa kalian enggak akan cari kerjaan dulu di sana?” “Enggak kok. Aku masih balik ngajar di kampus yang sama. Deva sih terserah dia mau kerja atau cuma mau di rumah aja, e