Deva penasaran dengan apa yang dikatakan perempuan bernama Alya itu. Dia ajak perempuan itu masuk untuk mendengarkan ceritanya lebih dulu. Keduanya, sudah duduk di ruang tamu rumah itu. “Mau minum apa, Mbak?” Deva tetap bersikap sopan pada mantan pacar Rizki itu. “Apa aja boleh deh, Deva.” Deva minta izin ke dapur pada Alya. Tak lama kemudian, Deva sudah kembali membawa segelas jus jeruk dan dia letakkan di meja. “Diminum, Mbak.” Deva pikir Alya pasti haus. Alya minum sedikit jus yang diberikan Deva. “Mbak, bisa enggak ceritain dari awal gimana Mbak bisa hamil?” tanya Deva yang benar-benar penasaran. Alya menarik napas. Dari kedua matanya masih merah dan sembab. “Waktu itu, sebulan yang lalu Rizki datang menemui saya. Dia bilang kangen sama saya karena sudah lama enggak ketemu,