“Kurangnya Bapak di mata saya?” Deva terdiam dan berpikir. Apa iya dia harus mengatakan jika dosen yang duduk di sampingnya ini sering bersikap tidak bersahabat dengannya. Tidak mungkin kan dia berkata dengan jujur? “Bapak itu baik sih, tapi … kadang suka maksa dan saya enggak suka dipaksa-paksa gitu.” Cukup berani juga Deva pada dosennya ini. “Hm … gitu ya? Ok, terus apa lagi? Kayaknya saya bisa perbaiki sikap saya yang kurang baik sama kamu. Asal kamu mau ngasih tahu.” Deva mengerutkan dahi. Memang sih terkadang manusia itu tidak sadar dengan sikapnya pada orang lain. “Apa ya? Kayaknya itu aja sih, Pak. Kenapa Bapak enggak coba cari tahu sendiri aja?” “Loh, saya kan tanya kamu. Siapa tahu aja sikap saya ke yang lain enggak sama dengan ke kamu. Ayolah Deva kasih tahu. Saya mau beruba