Bab 18. Terima Kasih Mahendra

1040 Kata

"Bapak mau ngapain sih? Ini saya udah mau sampai rumah loh, Pak. Masa disuruh nungguin Bapak?" Deva sengaja berbohong pada Rizki karena malas pulang bersama sang dosen. Padahal dia baru saja akan keluar dari kampus. "Masa sih kalian udah mau sampai rumah. Kamu kan baru belum ada setengah jam keluar dari ruangan saya?" Tentu saja Rizki tidak percaya dengan ucapan Deva begitu saja. "Pak, pokoknya saya udah jalan ini. Kapan-kapan lagi aja ya kalau Bapak mau nganter saya pulang." Baru selesai bicara, panggilan telepon itu ditutup oleh Rizki. Deva menghembuskan napas kasar. Tingkah dosennya itu memang selalu membuatnya merasa kesal. "Telepon dari siapa, Deva?" tanya Mahendra saat Deva menyimpan ponsel ke dalam saku. "Pak Rizki. Enggak tahu tuh dia mau apa." "Pak Rizki dosen kamu? Yang kab

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN