Deva memutar bola matanya karena malas mendengar ucapan dari Rizki. Dia merasa kesal mendengar ucapan dosennya itu. “Siapa yang kangen sama Bapak?” Rizki menjawabnya dengan santai. “Ya kamulah. Ternyata selama saya jarang ke kampus kamu nyariin saya, iya kan, Deva?” Rizki terlihat sangat percaya diri dan merasa senang karena Deva mencarinya. Perempuan itu membulatkan matanya. Kekesalannya semakin bertambah. “Siapa yang nyariin Bapak? Kan memang beberapa bulan terakhir Bapak memang enggak keliatan. Wajar dong kalau saya tanya Bapak ke mana aja?” “Sudahlah Deva kalau kamu kangen sama saya ngaku aja. Saya seneng banget kalau kamu kangen sama saya. Buktinya kamu sampe kesel gitu karena saya bilang kamu kangen.” Deva tambah sewot pada Rizki. “Siapa yang kesel?” Nada bicaranya meninggi. D