55:TEKAD-YANG-SALAH-TEMPAT

1777 Kata

Ara berbalik hadap, berjalan di koridor yang terbentuk dari dua keruman wartawan yang ditahan oleh beberapa orang security. Untunglah tak terlalu banyak, mungkin lebih menarik mengejar-ngejar drama Lindi daripada berharap Ara memberi pernyataan meski hanya satu atau dua patah kata. Tepat saat ia akan melangkahi pntu utama gedung, suara Eri kembali menyapa. “Tunggu! Apa maksud lo?” “Yang mana? Bagian lo pem ….” “Bisa kita bicara lebih private?” potong Eri. Ara terkekeh sinis. “Sekarang lo minta privasi sementara tadi lo mukul gue duluan?” Eri diam saja, tak menyahuti keberatan Ara. “Ayo! Ikut ke kantor gue,” ujar Ara kemudian. Eri menurut, sedikit risih saat merasa jika orang-orang seperti tengah menghakiminya. Sementara Ara, tenang saja laksana tak ada apa pun yang terjadi. Begitu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN