Ara menunjukkan undangan digital yang ia kirimkan ke para undangan pernikahan mereka. Dasarnya berwarna putih, terhias bunga-bunga berwarna dasar peach di setiap sudut. Lalu, elemen-elemen khas Alice in Wonderland disusun acak membentuk bingkai. Di tengahnya tertulis ajakan untuk menghadiri sebuah pernikahan di negeri ajaib. Ya, tentu saja nama Nina dan Ara yang terukir besar di sana. Nina benar-benar menangis. Ara membawanya dalam pelukan. Sungguh, ia sangat mencintai perempuan yang tengah didekapnya erat ini. Satu ciuman singkat, seraya menarik udara hingga terasa di ulu hati, mereka lakukan sebelum Ara turun lebih dulu dari mobilnya. Ia melangkah dengan tersenyum, menyeberang ke sisi kopilot untuk membukakan pintu. Tangannya pun terulur, bak seorang gentle man yang begitu menghargai