"Oke, kita balik lagi ke kasus lo dan Lindi. Lo tau ngga komentar apa yang paling sering ditulis di setiap berita tentang kalian?” tanya Galang.
“Apaan?”
“Kenapa lo ngga membela diri kalau memang lo benar?”
Ara tergelak lalu menolehkan tatapan pada Gail. “Kenapa Gail?”
“Dih, lo yang ditanya, bro! Not me!”
Ara terdengar bergumam. “First, gue ngga pernah mengklaim kalau gue ini orang paling bener. Dua, gue bukan orang yang suka melalukan preemptive propaganda. Bahasa gampangnya, serang sebelum diserang. Dan kalau pun gue mau membalas, artinya gue harus nyiapin bukti dan siap dengan segala konsekuensi seandainya dia ngebalas lagi. Tiga, saat sentimen publik mengarah ke satu orang yaitu cewek itu, apa pun yang gue katakan tetap aja akan terdengar salah. Malah bisa jadi gue ikut kepancing
