Belum pukul lima sore, namun senja sudah nampak akan melewati Shoreditch. Cakrawala berwarna utama merah jambu, dihiasi sedikit jingga, biru, ungu dan putih. Sinar merahnya menembus kaca-kaca rumah dan bangunan lainnya, membersi nuansa manis saat berpadu dengan kerlap-kerlip lampu kota yang mulai menyala. Gala berdiri di balkon kecil unit mereka, mengamati jalanan yang baginya semakin terasa menyeramkan. “I don’t like Halloween,” ujar Gala seraya menutup pintu balkon lalu naik ke sofa dan duduk bersama Ara yang tengah memainkan gitarnya. “Why?” “Seram, Papa.” “Kan Halloween-nya baru besok. Emangnya sekarang sudah seram?” Gala mengangguk-angguk. “Halloween trinkets are everywhere. Store, cafes, homes, streets. Some even hang skull heads and ghosts, Papa,” jelas Gala dengan raut yang su

